PELATIHAN PEMULIAAN TANAMAN KELENGKENG DI DESA KARYA MULYA KECAMATAN RAMBAH SAMO KABUPATEN ROKAN HULU
DOI:
https://doi.org/10.30606/jpmm.v1i02.1428Keywords:
kelengkeng dan sampung pucukAbstract
Wilayah lahan pertanian di Indonesia masih banyak yang belum digarap dengan baik, bahkan sebagian besar dianggap memiliki status sebagai lahan tidur, lahan tidak / belum produktif dan lahan pasang surut yang belum dimanfaatkan secara maksimal. Manfaat perkembangbiakan secara vegetatif pada tumbuhan didapatkan karena bantuan dari manusia atau tanpa bantuan manusia yang disebut dengan perkembangbiakan vegetatif secara alami. Tujuan dari perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan adalah menghasilkan bibit unggul dan cepat menghasilkan keturunan dengan sifat yang sama dengan induknya. Indonesia masih mengalami kekurangan pasokan kelengkeng dari dalam negeri. Salah satu faktor yang mempengaruhinya adalah kurangnya pasokan benih varietas unggul yang ada. Oleh karena itu, perlu dilakukan perbanyakan lengkeng yang dapat menghasilkan varietas benih unggul untuk menghasilkan produksi yang tinggi. Beberapa teknik perbanyakan yang dianjurkan dalam budidaya lengkeng vegetatif salah satunya menggunakan metode okulasi. Desa Karya Mulya adalah salah satu Desa eks transmigrasi yang dicanangkan oleh pemerintah pusat pada tahun 1981. Desa Karya Mulya terletak di Kecamatan Rambah Samo Kabupaten Rokan Hulu. Tahapan yang dilakukan adalah survey lokasi, mengundang peserta dan pelaksana penyuluhan proses pembuatan kompos.
Downloads
References
Junaidi, Atminingsih dan Nurhawaty. 2014. Pengaruh Jenis Mata Entres dan Klon Terhadap Keberhasilan Okulasi dan Pertumbuhan Tunas Pada Okulasi Hijau Di Polibeg. Jurnal Penelitian Karet. 32 (1): 21-30
Kuniawati D, Santoso M dan Widayanto E. 2014. Pertumbuhan Jenis Mata Tunas Pada Okulasi Beberapa Klon Tanaman Karet. Jurnal Produksi Tanaman. 1 (6): 532-539. Kusmaya, A. 2010.
Analisis Kelayakan Pengusahaan Lengkeng Diamond River. Skripsi. Departemen Agribisnis. Bogor. Mangoendidjojo, W. 2003. Dasar-Dasar Pemuliaan Tanaman. Penerbit Kanisius. Yogyakarta. Hal:132.
Sugiyatno, A dan Mariana. B.D. 2006. Karakteristik Lengkeng Dataran Rendah. Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika. 1-5
Sumarsono, L. Sjaefuddin, A. Dimyati, D dan Abdurahman. 2002. Teknik Okulasi Bibit Durian Pada Stadia Entres dan Model Mata Tempel yang Berbeda. Buletin Tenik Pertanian Vol. 7. Nomor 10-13
Suwarto dan Anwar. 2016. Pengaruh Kondisi Batang Bawah, Klon Batang Atas, dan Waktu Pelaksanaan Terhadap Keberhasilan Okulasi dan Pertumbuhan Bibit Karet. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Vokasi Indonesia. hal.276-286
Syahputra dan A. Harjoko. 2011. Klasifikasi Varietas Tanaman Kelengkeng Berdasarkan Morfologi Daun Menggunakan Backpropagation Neural Network dan Probabilistic Neural Network. J. IJCCS, Vol. 5 No. 3. Hal: 1-6
Widiastika, W. 2011. Perbanyakan Tanaman Kelengkeng (Dimarcopus longan) dengan Teknik Okulasi. Skripsi. Universitas Sebelas Maret. Surakarta
Widodo, W. Arifin, S, Z. dan Asmuri, M, R. 2015. Keberhasilan Okulasi Tiga Kultivar Kelengkeng Pada Ruas Batang Yang Berlainan. Seminar Nasional Universitas PGRI. Yogyakarta: 1-6
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Khusnu Abdillah Siregar, Defidelwina
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.