PEMBUATAN BIBIT SECARA STEK PADA TANAMAN ALPUKAT DI DESA KARYA MULYA KECAMATAN RAMBAH SAMO KABUPATEN ROKAN HULU
DOI:
https://doi.org/10.30606/jpmm.v3i1.2924Keywords:
Penghasilan Tidak Kena Pajak, Mahasiswa Program Studi Akuntansi UPPAbstract
Indonesia merupakan negara penghasil buah alpukat terbesar kedua di dunia setelah Meksiko. Namun sampai saat ini, Indonesia belum tercatat sebagai salah satu negara dari 20 negara eksportir alpukat di dunia. Padahal pasar ekspor alpukat masih sangat terbuka dan Indonesia memiliki banyak varietas unggul alpukat, teknologi budi daya sampai pascapanen tersedia, lahan yang tersedia masih sangat luas serta didukung oleh kondisi agroekosistem yang sesuai untuk pertumbuhan dan produksi alpukat. Oleh karena itu, pengembangan alpukat unggul dan produktif dalam skala komersiai akan dapat mengubah kondisi Indonesia saat ini menjadi negara produsen terbesar sekaligus juga menjadi negara eksportir yang cukup disegani. Alpukat bukan merupakan tanaman asli Indonesia. Tanaman alpukat diduga masuk Indonesia pada abad ke 18. Hampir seluruh bagian tanaman seperti batang, daun, dan buah memiliki fungsi dalam menunjang kehidupan manusia. Sebagian besar tanaman alpukat berproduksi berasal dari biji yang sifatnya bervariasi sehingga buah yang dihasilkan mutunya rendah. Untuk mendapatkan bibit bermutu dilakukan dengan perbanyakan secara vegetatif (stek). Perbanyakan tanaman alpukat melalui biji tidak disarankan karena sifatnya berbeda dari induknya. Perbanyakan alpukat dengan stek diharapkan agar bibit yang dihasilkan akan lebih unggul dari tanaman asalnya.
Downloads
References
[BPS] Badan Pusat Statistika. 2014. Produksi Buah-buahan di Indonesia. https://www.bps.go.id/site/resultTab. [7 Juni 2016].
Chen, H., P.L, Morrell., V.E.T.M, Ashworth., M. de la Cruz., and M.T, Clegg, M.T. 2009. Traching the Geographic Origins of Major Avocado Cultivars. Journal of Heredity 100(1):56-65.
Destiyani, E. 2010. Pengkajian Kemasan Karton untuk Transportasi Buah Alpukat (Persea americana, Mill) [Skripsi]. Bogor. Institut Pertanian Bogor. [Ditlitbanghorti] Direktorat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura. 2005.
[Ditlitbanghorti] Direktorat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura. 2005. Penyakit Pascapanen. http://www.litbanghortikultura.go.id/pnlt_pandu.php [18 Februari 2016].
El Ghaouth, A., J, Arul., J, Grenier., and A, Asselin. 1992. Antifungal Activity of Chitosan on Two Postharvest Pathogens of Strawberry Fruits. The American Phytopathological Society 82(4):398-402.
[FAOSTAT] Food and Agriculture Organization of The United Nation. 2013. http://www.faostat.fao.org. [20 Juli 2016].
Leksikowati, S. 2013. Perlakuan Kitosan dan Suhu Dingin pada Alpukat (Persea Americana Mill.) untuk Meningkatkan Daya Simpan [Skripsi]. Surakarta. Universitas Sebelas Maret.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Khusnu Abdillah Siregar, Defidelwina
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.