Menganalisis Pengaruh Ketidakberaturan Horizontal Torsi Terhadap Beban Gempa Pada Struktur Gedung Sistem Flat Slab-Drop Penel
DOI:
https://doi.org/10.30606/aptek.v13i1.531Keywords:
Beban Gempa; Ketidakberaturan Struktur; Sistem Flat Slab-Drop Panel ; TorsiAbstract
Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh ketidakberaturan horizontal torsi. Struktur gedung berada di Kota Pekanbaru dengan fungsi sebagai hotel yang terdiri dari 19 lantai dengan ketinggian 62,1 m menggunakan material beton bertulang. Struktur gedung didesain dengan pembebanan gempa rencana yang menggunakan analisis respons spektum berdasarkan SNI 1726-2012. Pemodelan struktur gedung menggunakan tipikal denah struktur yang sama. Struktur dibagi menjadi dua model, yaitu Model A (dua lantai tingkat bawah menggunakan sistem flat slab-drop panel) dan Model B (keseluruhan lantai tingkat menggunakan sistem flat slab-drop panel). Hasil penelitian menunjukkan pada simpangan perpindahan, model A sebesar 1109,35 mm dan Model B sebesar menghasilkan simpangan perpindahan 1091,4 mm. Ketidakberaturan horizontal torsi ditinjau pada masing-masing lantai tingkat berdasarkan arah X dan Y. Ketidakberaturan torsi Model A pada arah X dan Arah Y dikategorikan memiliki ketidakberaturan torsi. Sedangkan ketidakberaturan torsi berlebih untuk arah X lantai tingkat 13, 14 dan pool deck tidak dikategorikan torsi berlebih, tetapi untuk arah Y semua lantai tingkat dikategorikan memiliki ketidakberaturan torsi berlebih. Sedangkan untuk Model B, ketidakberaturan torsi pada arah X dan Arah Y pada setiap lantai tingkat dikategorikan memiliki ketidakberaturan torsi. Ketidakberaturan torsi berlebih untuk arah X lantai tingkat 8 sampai dengan tingkat pool deck tidak dikategorikan torsi berlebih, akan tetapi lantai tingkat semibasement sampai dengan tingkat 7 dikategorikan memiliki ketidakberaturan torsi berlebih. Untuk arah Y semua lantai tingkat dikategorikan tidak memiliki ketidakberaturan torsi berlebih. Jika dibandingkan antara Model A dan B, Model B lebih dapat menahan momen torsi berlebih dibandingkan dengan Model A. Pengaruh momen torsi tersebut disebabkan adanya eksentrisitas antara pusat massa bangunan dengan pusat rotasi bangunan.