ANALISIS KUAT TEKAN BATAKO GEOPOLIMER ABU SAWIT (PALM OIL FUEL ASH) DENGAN SUBSTITUSI PCC (PORTLAND COMPOSITE CEMENT)

Authors

  • Febri Ahmad Nasir Universitas Pasir Pengaraian
  • Harriad Akbar Syarif Universitas Pasir Pengaraian
  • Alfi Rahmi Universitas Pasir Pengaraian

Keywords:

Geopolimer, Batako, Abu Sawit

Abstract

Geopolimer merupakan material ramah lingkungan yang dapat digunakan sebagai alternatif pengganti semen dalam pembuatan Batako. Batako geopolimer dibuat dari bahan campuran agregat, air, dan fly ash sebagai bahan pengikat yang ditambahkan dengan larutan alkali aktivator dengan kemolaran tertentu. Sodium silikat dan sodium hidroksida digunakan sebagai alkaline activator (Hardjito Djuwantoro, dkk, 2004).Pengujian dilakukan meliputi pengujian karakteristik bahan dasar material campuran yang akan digunakan dalam perhitungan perencanaan campuran (mix design).  Penelitian  dilanjutkan  dengan  pembuatan  benda  uji sesuai dengan data-data yang telah diperoleh hasil perhitungan perencanaan campuran (mix design). Benda uji dibuat sesuai dengan variasi dari faktor-faktor yang mempengaruhi geopolimer. Benda uji yang telah dibuat selanjutnya dirawat pada suhu ruang selama 28 hari. Pengujian akhir yang dilakukan adalah Pengujian Kuat Tekan dan Absorpsi (penyerapan air). Berdasarkan hasil pengujian kuat tekan yang telah dilakukan, Nilai kuat tekan pada variasi semen 0% sebesar 4 kg/cm2. Variasi semen 10% sebesar 8 kg/cm2 . Untuk variasi semen 20% adalah 12 kg/cm2. Dan untuk variasi semen 30% adalah sebesar 10 kg/cm2. Nilai absorpsi variasi semen 0% sebesar 9,9% (Mutu I), variasi semen 10% sebesar 3,94% (Mutu I) variasi semen 20%  adalah 4,7% (Mutu I), dan variasi semen 30% sebesar 6,17%(Mutu I).

Abstract

Geopolymer is an environmentally friendly material that can be used as an alternative to cement in brick making. Geopolymer bricks are made from a mixture of aggregate, water, and fly ash as a binder which is added with an alkaline activator solution with a certain concentration. Sodium silicate and sodium hydroxide are used as alkaline activators (Hardjito Djuwantoro, et al, 2004). Tests carried out include testing the characteristics of the basic ingredients of the mixture material that will be used in the calculation of mix design.  The research continued with the manufacture of test objects in accordance with the data that has been obtained from the calculation of mix design. The test specimens were made in accordance with the variations of the factors affecting geopolymers. The test specimens that have been made are then treated at room temperature for 28 days. The final test carried out is the compressive strength test and absorption (water absorption). Based on the results of the compressive strength tests that have been carried out, the compressive strength value in the 0% cement variation is 4 kg/cm2. The 10% cement variation is 8 kg/cm2. For 20% cement variation is 12 kg/cm2. And for 30% cement variation is 10 kg/cm2.  The absorption value of 0% cement variation is 9.9% (Quality I), 10% cement variation is 3.94% (Quality I), 20% cement variation is 4.7% (Quality I), and 30% cement variation is 6.17% (Quality I).

 

Downloads

Download data is not yet available.

References

BIBLIOGRAFI

ASTM C 618-93. Standard Test Method for Fly Ash and Row or Calcined Natural Pozzolan for Use as a Mineral Admixture in Portland Pozzolan Cement Concrete. American Society for Testing of Concrete. 1991Arikunto, Suharsimi. (2016). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Standar Nasional Indonesia. 1989. SNI 03- 0349-1989 Bata Beton Untuk Pasangan Dinding. Badan Standar Nasional. Bandung.

Standar Nasional Indonesia. 2002. SNI 03- 6820-2002 Spesifikasi Agregat Halus Untuk Pekerjaan Adukan dan Plesteran Dengan Bahan Dasar Semen. Badan Standar Nasional. Bandung.

Standar Nasional Indonesia. 2004. SNI 15- 0302-2004 Semen Portland Pozolan. Badan Standar Nasional. Bandung.

Listikaningrum, F. 2016. Inovasi Dinding Batako dengan Penambahan Serbuk Kayu Sebagai Agregat. Tugas Akhir. (Tidak Diterbitkan). Universitas Islam Indonesia. Yogyakarta.

Pangestu, E.K. 2011. Penambahan Limbah Abu Batubara Pada Batako Ditinjau Terhadap Kuat Tekan dan Serapan Air. Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan. Vol. 13 No. 2: 161-168. Semarang.

Sahara, 2019. Uji Kuat Tekan dan daya serap air pada batako dengan penambahan limbah tulang ikan. Universitas Islam Negeri Alauddin. Makasar.

Susilowati, A. dan Praktikto 2015. Bata Beton Geopolimer Tanpa Pasir Dengan Perawatan Uap 24 Jam. Politeknik Negeri Jakarta, Depok.

Valentino, E., Christianto, D., Hardjito, D., Yulianto, A. Batako berlubang geopolimer berbahan dasar lumpur sidoarjo. Universitas Kristen Petra, Surabaya.Rohmawati, L. (2019).

H.A. Syarif., 2022. Kuat Tekan dan Absorbsi Batako Geopolimer Abu Sawit (Palm Oil Fuel Ash) Menggunakan Tambahan Semen Tipe 1 (Ordinary Portland Cement) dengan Air Gambut. Aptek, 14(1), 33-38.

Downloads

Published

03-07-2024

How to Cite

[1]
Febri Ahmad Nasir, H. A. Syarif, and Alfi Rahmi, “ANALISIS KUAT TEKAN BATAKO GEOPOLIMER ABU SAWIT (PALM OIL FUEL ASH) DENGAN SUBSTITUSI PCC (PORTLAND COMPOSITE CEMENT)”, jurnaltaxiway, vol. 3, no. 2, pp. 42–48, Jul. 2024.