Aplikasi Metode Geolistrik Aturan Schlumberger dan Geokimia untuk Struktur Bawah Permukaan Tanah di Gang Bangau Jaya
DOI:
https://doi.org/10.30606/aptek.v16i2.2651Keywords:
Air tanah, geolistrik, Schlumberger, litologi, geokimiaAbstract
Air tanah merupakan salah satu bagian penyusun dalam aliran air di bumi yang disebut dengan siklus hidrologi, dimana air sering digunakan dalam keberlangsungan hidup semua makhluk hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur lapisan litologi bawah permukaan tanah dan menganalisis kualitas air tanah dengan menggunakan parameter ph, TDS, Konduktivitas dan Kekeruhan. Hasil pengolahan data geolistrik dilakukan menggunakan Software IP2WIN dimana panjang lintasan masing-masing adalah 100 m. Berdasarkan nilai resistivitas Struktur litologi yang terdapat pada lintasan 1 adalah batu tulis, pasir, magnesit, alluvium, kerikil, pirit, lempung, kwarsan, granit, basal, kerikil kering sedangkan pada lintasan 2 struktur litologi yang terdapat adalah kwarsa, granit, basal, gamping, batu pasir, batu tulis, pasir, magnesit, kerikil kering, alluvium, kerikil. Model resistivitas semu lintasan 1 dan lintasan 2 diperoleh kedalaman sebesar 42.2 m dengan nilai resistivitas 3162 Ωm maka jenis tanah atau batuan tersebut berjenis batuan dasar tak lapuk. Sumber air berasal dari air hujan dengan tipe daerah sangat kering dan tipe batuan adalah beku dan metaforis. Pengujian kualitas air tanah pada sumur warga diperoleh nilai pH berkisar antara (4.11-6.96), nilai TDS berkisar antara (26-79 mg/L), nilai Konduktivitas berkisar antara (37-92μs/cm), nilai kekeruhan berkisar antara (0.37 – 2.58 NTU). Kualitas air di Gang Bangau Jaya secara umum untuk parameter TDS, Konduktivitas dan Kekeruhan merupakan standar baku mutu dan layak untuk digunakan dan dikonsumsi sehari-hari sedangkan untuk parameter pH tidak layak untuk dikonsumi untuk sehari-hari.