Interpretasi Pencemaran Air Bawah Tanah Di Sekitar Kawasan Pemukiman Masyarakat Kelurahan Tuah Karya Dengan Menggunakan Metode Geolistrik Schlumberger Dan Geokimia
Geolistrik
DOI:
https://doi.org/10.30606/aptek.v16i2.2653Keywords:
Schlumberger, Air Bawah Tanah, Geolistrik, GeokimiaAbstract
Adanya pasar di sekitar kawasan pemukiman masyarakat Kelurahan Tuah Karya mengakibatkan air permukaan bawah tanah menjadi tercemar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kedalaman air tanah dan kualitas air bawah tanah. Pengukuran menggunakan metode geolistrik konfigurasi Schlumberger pada 2 lintasan dengan panjang masing-masing 100 meter. Data yang diperoleh pada proses akusisi digunakan untuk menghitung nilai resistivitas semu pada titik pengukuran dan dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Proses dilanjutkan dengan inversi menggunakan IPI2win sehingga didapatkan nilai resistivitas dan ketebalan lapisan pada setiap titik pengukuran. Berdasarkan hasil pengolahan data, lintasan pertama mendapatkan rentang nilai resistivitas berkisar 534,6 Ωm – 17.035 Ωm dan lintasan kedua berkisar 199 Ωm – 5254 Ωm. Sampel air bawah tanah diuji dengan parameter seperti pH, TDS, Konduktivitas, dan Kekeruhan. Air bawah tanah belum layak dikonsumsi dari hasil uji kualitas air dengan parameter-parameter yang telah disebutka sebelumnya jika merujuk pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia dikarenakan nilai konduktivitas yang melebihi standar baku mutu dan pH yang didapat pada semua sampel air bawah tanah bernilai <6,5 atau bersifat asam. Sementara untuk parameter TDS dan Kekeruhan memiliki nilai sesuai dengan standar baku mutu.