UJI POTENSI BIOHERBISIDA EKSTRAK DAUN MAHONI (Swietenia mahagoni (L.) ( Jacq ) TERHADAP PERTUMBUHAN GULMA BABANDOTAN (Ageratum conyzoides L)
DOI:
https://doi.org/10.30606/sungkai.v10i1.917Keywords:
Bioherbisida, Gulma, Sweitenia Mahagoni L. Jacq, Ageratum Conizoides L.Abstract
Gulma merupakan tumbuhan yang tidak dikenhendaki keberadaannya. Keberadaan gulma disekitar tanaman budidaya dapat menimbulkan kerugian baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Tumbuhan gulma memiliki senyawa alelopati yang dikeluarkan melalui organ yang berada diatas maupun yang berada dibawah tanah. Pelepasan senyawa tersebut dapat terjadi melalui penguapan, eksudat akar, pencucian, dan pembusukan bagian bagian yang mati. Salah satu alternative usah dalam pengendalian gulma yang ramah lingkungan adalah dengan menggunakan bioherbisida alami. Penelitian ini bertujuan untuk menguji potensi bioherbisida ekstrak daun mahoni(Swietenia mahagoni (L). (Jack) terhadap pertumbuhan gulma babandotan (Ageratum conizoides L.). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan 0%, 30%, 40%, 50%, 60% dengan 3 ulangan. Parameter pada penelitian ini adalah tinggi gulma, jumlah helai daun, bobot segar, bobot kering, warna daun gulma. Hasil penelitian menunjukkan dengan konsentrasi 40% efektif menghambat pertumbuhan tinggi gulma babandotan, sedangkan pada konsentrasi 60% dapat menghambat pertumbuhan daun, bobot segar dan bobot kering pada gulma babandotan. Semakin tinggi konsentrasi yang digunakan maka semakin efektif ekstrak daun mahoni menghambat pertumbuhan gulma babandotan. Ekstrak daun mahoni belum mempengaruhi warna daun dari gulma babandotan.