Analisis Keuntungan dan Efisiensi Usaha Tempe Daun di Kecamatan Rambah Hilir Kabupaten Rokan Hulu

Authors

  • Indri Aptriani Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Pasir Pengaraian
  • Defidelwina Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Pasir Pengaraian
  • Laily Fitriana Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Pasir Pengaraian

DOI:

https://doi.org/10.30606/sungkai.v12i2.2555

Keywords:

Profit Analysis, Efficiency

Abstract

 

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui biaya produksi, penerimaan, dan keuntungan usaha pembuatan Tempe Daun di Kecamatan Rambah Hilir, Kabupaten Rokan Hulu. Serta menganalisis efisiensi usaha tempe daun. Penelitian ini dilakukan di dua desa yang masih memproduksi tempe daun, yaitu Rambah Muda dan Pasir Utama, dengan teknik sampling jenuh dari Januari hingga Maret. Metode pengumpulan data meliputi wawancara, dokumentasi, dan analisis data seperti Analisis Biaya, Penerimaan, Pendapatan, Return cost Ratio, serta Break Even Point (Produk) dan (Rupiah). Alasan saya mengambil judul tersebut karena usaha Pengrajin olahan tempe daun di Kecamatan Rambah Hilir Kabupaten Rokan Hulu merupakan usaha home industry yang masih belum memperlihatkan aspek finansial dari usahanya. Hasil penelitian ini menunjukkan  Jumlah Rata-rata biaya produksi per pengrajin usaha tempe daun di Kecamatan Rambah Hilir sebesar Rp58.800.656/tahun, serta rata-rata penerimaan (TR) per pengrajin usaha tempe daun sebesar Rp91.200.000/tahun dan rata-rata keuntungan yang diperoleh per pengrajin usaha tempe daun di Kecamatan Rambah Hilir adalah sebesar Rp32.399.344/tahun. Hasil Efisiensi yang diperoleh, rata-rata bahwa nilai R/C ratio itu adalah sebesar 1,55 yang artinya bahwa setiap Rp1,00 biaya yang dikeluarkan akan mendapatkan penerimaan sebesar 0,55 kali dari biaya yang telah dikeluarkan dan usaha tempe daun di Kecamatan Rambah Hilir ini menguntungkan dan layak untuk dikembangkan. Sedangkan rata-rata nilai BEP Produk (Bungkus) per pengrajin diperoleh nilai sebesar 3.201 artinya bahwa pada saat produksi 1 (satu) tahun diperoleh tempe daun sebanyak 47.040/100gram tersebut mengalami BEP dimana usaha menguntungkan. Demikian juga perhitungan rata-rata BEP Harga (Rupiah) per pengrajin usaha tempe daun yang dihasilkan adalah sebesar Rp6.206.054 dari rata-rata harga jual 100gram per pengrajin adalah sebesar Rp1.939/100gram maka dapat dikatakan menguntungkan. Top of Form

kata kunci : Analisis Keuntungan, Efisiensi

ABSTRACT

This research aims to determine the production costs, revenues and profits of the Leaf Tempe business in Rambah Hilir District, Rokan Hulu Regency. As well as analyzing the efficiency of the tempe leaf business. This research was conducted in two villages that still produce tempe leaves, namely Rambah Muda and Pasir Utama, using a saturated sampling technique from January to March. Data collection methods include interviews, documentation, and data analysis such as cost analysis, revenue, income, return cost ratio, and break even point (product) and (Rupiah). The results of this research show that the cost data and average data for tempe leaf craftsmen in Rambah Hilir District are Production Costs of IDR 58,800,656/year, Revenues of IDR 91,200,000/year, Profits of IDR 32,394,678/year, Return cost ratio of 1.55, the product Break Even Point is 3,201 and the rupiah Break Even Point is IDR 6,206,054

 

Downloads

Download data is not yet available.

References

Suwarta, M. nurul Ilham, and Kiyona, “Analisis Kelayakan Usaha, Efisiensi, Titik Impas

Dan Keuntungan Usaha Keripik Tempe Kedelai Di Kampung Sanan Purwantoro

Blimbing Malang,” Prosidia Widya Saintek, vol. 1, no. 1, pp. 59–68, 2022,

[Online]. Available: http://publishing-widyagama.ac.id/ejournal-

v2/index.php/pws/article/viewFile/3943/2079

D. Anggarainingsih, D. Haryono, and A. Nugraha, “Analisis Kinerja Produksi Nilai

Tambah dan Keuntungan Agroindustri Tempe di Kelurahan Kedamaian Kota

Bandar Lampung,” J. Food Syst. Agribus., vol. 6, no. 1, pp. 59–68, 2022, doi:

25181/jofsa.v6i1.2429.

G. Fertiwi, “faktor-faktor yang mempengaruhi volume impor kedelai di indonesia,” vol.

IM, no. 1, pp. 430–439, 2018.

D. Y. Yosifani, R. Satriani, and D. D. Putri, “Nilai Tambah Kedelai Menjadi Tahu

Kuning Dan Faktor-Faktor Yang Memengaruhinya,” SEPA J. Sos. Ekon. Pertan.

dan Agribisnis, vol. 18, no. 1, p. 101, 2021, doi: 10.20961/sepa.v18i1.47688.

“Proses Pembuatan Tempe Tradisional,” J. Ilm. Pangan Halal, vol. 1, no. 1, pp. 9–12,

, doi: 10.30997/jiph.v1i1.2004.

Hairun, Sulisnawati, and A. Zuraida, “Analisis Usaha Pembuatan Tempe (Studi Kasus

pada Usaha Pembuatan Tempe ‘Bapak Joko Sarwono’) Di Kelurahan Binuang

Kecamatan Binuang Kabupaten Tapin,” Al Ulum J. Sains Dan Teknol., vol. 2, no.

, p. 44, 2018, doi: 10.31602/ajst.v2i1.671.

I. Kusumawati, M. Astawan, and E. Prangdimurti, “Efisiensi Proses Produksi dan

Karakteristik Tempe dari Kedelai Pecah Kulit (Production Process Efficiency and

Characteristic of Tempe from Dehulled Soybean),” J. Pangan, vol. 29, no. 2, pp.

–126, 2020, doi: 10.33964/jp.v29i2.492.

F. E. Manurung and M. I. Harahap, “Jurnal Ilmu Komputer, Ekonomi dan Manajemen

(JIKEM),” Dwi cantika Putri Jahara Siregar, vol. 2, no. 1, pp. 1365–1371, 2022.

I. N. Dewi and N. Kusumawati, “Analisis Pendapatan Usaha Tempe Bungkus Daun Di

Kecamatan Loa Kulu Kabupaten Kutai Kartanegara,” vol. 4, no. 1, pp. 1–23,

M. N. Fadillah, “Analisis pendapatan usaha tempe pada UKM Super Murni di Kota

Bekasi, Jawa Barat,” 2023.

Additional Files

Published

2024-08-23

How to Cite

Aptriani, I., delwina, D., & Fitriana , L. (2024). Analisis Keuntungan dan Efisiensi Usaha Tempe Daun di Kecamatan Rambah Hilir Kabupaten Rokan Hulu. SUNGKAI, 12(2), 71–83. https://doi.org/10.30606/sungkai.v12i2.2555