HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANGTUA TERHADAP KEJADIAN STUNTING PADA BALITA

Authors

  • abdullah azam mustajab universitas sais al-Qur'an

DOI:

https://doi.org/10.30606/jmn.v10i2.1683

Keywords:

balita, pendidikan orangtua, stunting

Abstract

Stunting menjadi masalah kesehatan pada anak usia dibawah 5 tahun atau balita. Kondisi tersebut mengakibatkan balita menjadi kerdil atau lebih pendek dibandingkan anak seusianya. Selain itu, juga berdampak pada perkembangan kognitif, risiko terserang penyakit, mortalitas dan produktivitas dimasa yang akan datang. Penelitian bertujuan mengetahui hubungan antra tingkat pendidikan orangtua terhadap kejadian stunting. Studi observasi analitik dengan desain cross-sectional digunakan dalam penelitian ini. Orangtua diberikan kuesioner untuk mengetahui tingkat pendidikannya dan balita dilakukan pengukuran antropometri tinggi badan/umur dengan kategori stunting <-2SD. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 56 balita mengalami stunting dan pendidikan orangtua baik ibu atau bapak yang masih rendah. Nilai p value > 0,05 menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara tingkat pendidikan orangtua dengan kejadian stunting balita, namun nilai PR tingkat pendidikan ibu balita 1,296 yang bisa diartikan bahwa tingkat pendidikan ibu balita bisa menjadi faktor risiko 1,296 kali terhadap kejadian stunting balita dengan 95%CI sebesar (0.482-3.483) dan nilai PR tingkat pendidikan bapak balita 4,033 yang bisa diartikan bahwa tingkat pendidikan bapak balita bisa menjadi faktor risiko 4,033 kali terhadap kejadian stunting balita dengan 95%CI sebesar (0.615-26.447). Kesimpulan meskipun hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan tingkat pendidikan orangtua dengan kejadian stunting tetapi tingkat pendidikan orangtua menjadi faktor risiko kejadian stunting pada balita.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Aini, E. N., S. A. Nugraheni, and S. F. Pradigdo. 2018. “Faktor Yang Mempengaruhi Stunting Pada Balita Usia 24-59 Bulan Di Puskesmas Cepu Kabupaten Blora.” Jurnal Kesehatan Masyarakat 6 (5): 454–61.

Astari, L. D., D. Nasoetion, and C. M. Dwiriani. 2005. “Hubungan Karakteristik Keluarga, Pola Pengasuhan, Dan Kejadian Stunting Anak Usia 6-12 Bulan.” Med Gizi Keluarga 29: 40–46.

Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan. 2020. “Studi Status Gizi Balita Terintegrasi Susenas 2019.” Jakarta.

Chirande, L., D. Charwe, H. Mbwana, R. Victor, S. Kimboka, and A. Issaka. 2015. “Determinants of Stunting and Severe Stunting among under Five in Tanzania: Evidence from the 2010 Cross Sectional Household Survey.” BMC Pediatric 15 (165): 2–13.

Djauhari, T. 2017. “Gizi Dan 1000 HPK.” Saintika Medika: Jurnal Ilmu Kesehatan Dan Kedokteran Keluarga 13 (2): 125–33.

Hardini, A. T. A. 2017. “The Implementation Of Inquiry Method To Increase Students’ Participation And Achievement In Learning Social Studies.” Scholaria: Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan 7 (2): 190–98.

Kemenkes RI. 2016. “Infodatin (Pusat Data Dan Informasi Kementerian Kesehatan RI) Situasi Balita Pendek.” Jakarta.

Linda, O. 2011. “Hubungan Pendidikan Dan Pekerjaan Orangtua Serta Pola Asuh Dengan Status Gizi Balita Di Kota Dan Kabupaten Tangerang, Banten.” In Proseding Penelitian Bidang Ilmu Eksaskta, 134–41. Banten. http://www.stkipislambumiayu.ac.id.

Manggala, Arya Krisna, Komang Wiswa, Mitra Kenwa, Made Me, Lina Kenwa, Anak Agung, Gede Dwinaldo, Putra Jaya, Anak Agung, and Sagung Sawitri. 2018. “Risk Factors of Stunting in Children Aged 24-59 Months.” Paediatrica Indonesiana 58 (5): 205–12.

Nadiyah, Dodik Briawan, and Drajat Martianto. 2014. “Faktor Risiko Stunting Pada Anak Usia 0-23 Bulan Di Provinsi Bali, Jawa Barat Dan Nusa Tenggara Timur.” Jurnal Gizi Dan Pangan 9 (2): 125–32.

Nasikhah, R., and A. Margawati. 2012. “Faktor Risiko Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24-36 Bulan Di Kecamatan Semarang Timur.” J Nutr Coll 1: 176–84.

Ni’mah, C., and L. Muniroh. 2015. “Hubungan Tingkat Pendidikan, Tingkat Pengetahuan Dan Pola Asuh Ibu Dengan Wasting Dan Stunting Pada Balita Keluarga Miskin.” Jurnal Media Gizi Indonesia 1 (1). https://doi.org/https://doi.org/10.20473/mgi.v10i1.84-90.

Niga, D. M., and W. Purnomo. 2016. “Hubungan Antara Praktik Pemberian Makan, Perawatan Kesehatan, Dan Kebersihan Anak Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia 1-2 Tahun Di Wilayah Kerja Puskesmas Oebobo Kota Kupang.” Jurnal Wiyata 3: 151–155.

Nurdin, I. S. S., OND Katili, and A. Zulfikar. 2019. “Pola Asuh Anak Dan MPASI Terhadap Kejadian Stunting Di Kabupaten Gorontalo.” Jurnal Riset Kebidanan Indonesia 3 (2).

Nurmalasari, Yesi, and Tya Wihelmia Febriany. 2020. “Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu Dan Pendapatan Keluarga Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia 6-59 Bulan.” Jurna Kebidanan 6 (2): 205–11.

Pusdatin Kemekes RI. 2018. “Buletin Jendela (Situasi Balita Pendek (Stunting) Di Indonesia).” Kementerian Kesehatan RI. Jakarta.

Rahmayana, I. A. Ibrahim, and D. S. Damayanti. 2014. “Hubungan Pola Asuh Ibu Dengan Kejadian Stunting Anak Usia 24-59 Bulan Di Posyandu Asoka II Wilayah Pesisir Kelurahan Barombong Kecamatan Tamalate Kota Makassar Tahun 2014.” Al-Sihah: The Public Health Science Journal 6 (2): 424–36.

Stewart, C. P., L. Iannotti, K. G. Dewey, K. F. Michaelsen, and A. W. Onyango. 2013. “Contextualising Complementary Feeding in a Broader Framework for Stunting Prevention.” Maternal & Child Nutrition 9: 27–45. https://doi.org/https://doi.org/10.1111/mcn.12088.

Subarkah, T., N. Nursalam, and P. D. Rachmawati. 2017. “Feeding Pattern Toward the Increasing of Nutritional Status in Children Aged 1–3 Years.” Indonesian Nursing Journal of Education and Clinic (INJEC) 1 (2): 146–54.

Downloads

Published

2023-02-07

How to Cite

mustajab, abdullah azam. (2023). HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANGTUA TERHADAP KEJADIAN STUNTING PADA BALITA. Maternity and Neonatal : Jurnal Kebidanan, 10(2), 94–100. https://doi.org/10.30606/jmn.v10i2.1683

Similar Articles

1 2 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.